Tuesday, February 12, 2013

Rahasia Dibalik Jedela

Pagi berganti siang,  siang berganti sore,  sore berganti malam , malam berganti subuh . Aku hanya bisa terbaring di kasur disebelah jendela yg mengarah ke arah kota yg sejuk dan ramai, dimana semua tampak bersenang² dengan apa yg sedang mereka kerjakan. Pak polisi yg mengatur lalu lintas kota yg cukup padat , anak anak yg sangat gembira bermain bola dilapangan yg tak cukup luas , para karyawan yg sibuk akan tugasnya masing² . Tapi semua terlihat senang mengerjakannya,  sedangkan aku?  Sepertinya dari semua orang diluar sana hanya aku yg tak mendapatkan kebahagiaan seperti yang lain. aku bagaikan orang yg tidak berguna, hanya bisa merepotkan semua orang. Aku hanya berbaring di tempat tidur ini dan tidak bisa berusaha dan menolong orang lain,  sedangkan orang lain berusaha . Aku ingin seperti mereka , berusaha sendiri mendapatkan apa yg aku mau hingga semua itu aku dapatkan, bukan seperti ini hanya mengatakannya saja dan orang lain yg menyiapkan,  aku juga ingin berusaha . Kenapa mereka tidak mengijinkan ku keluar dari tempat yg kelam ini?  Apakah mereka malu memiliki anak sepertiku?  Apakah salah alu dilahirkan seperti ini?  apakah penyakit sepertiku ini sangat memalukan? Apa yg salah aku tak punya tangan?  Apakah kepopuleran mereka akan hancur jika fans mereka tau kalau aku adalah anak mereka? . Disaat yg kelam dan tiada siapapun di sampingku,  aku kadang ingin sekali memiliki seseorang yg sangat peduli kepadaku,  kasih sayang? ya aku sangat butuh itu. Kasih sayang yg tak pernah aku dapatkan dari orang tua kandungku sendiri,  miris memang mereka hanya mempedulikan kepopuleran mereka. Setiap malam aku bermimpi, aku selalu bertemu wanita muda yg sangat baik kepadaku dia selalu mendorongku untuk maju tanpa harus mempedulikan aku cacat. Dia berkata "Kau harus semangat! tanpa tangan kau juga pasti bisa! Karna kau memang ditakdir kan untuk itu! Piano!piano adalah hidupmu! " . Aku selalu memikirkan kata² itu,  kata² itu seperti hipnotisan kepada ku walaupun aku tak tau dia siapa dan hanya ada dimimpiku tapi aku merasakan kalau dia selalu ada di sampingku walaupun aku tak melihatnya. Dan karan kata²nya aku meminta ayahku untuk membelikan sebuah piano, walau ayahku berkata "untuk apa piano ini,  hey bung cilik ingat kau tak punya tangan!" Kata² itu sangat menyakitkan bagiku,  bayangkan kau dihina ayahmu sendiri sedangkan kau ingin bangkit dari keterpurukanmu. Sudah lupakan saja tidak apa² walau begitu dia tetap ayahku. Tiap detik,  menit, jam, hari, minggu, bulan. Aku hanya belajar menurut instingku dan membaca dari buku yg dibawa oleh pelayanku. Aku sempat pasrah dan ketika aku berpikir seperti itu semacam ada bisikan,  bisikan dari wanita itu sepertinya yg membuatku semangat lagi. Dan akhirnya aku bisa menyelesaikan instrumwen dari mozart church sonatas . Dan aku menunjukannya kepada ibuku dan dia hanya berkata "huh anak tk juga bisa seperti itu" , walaupun ibuku berkata seperti itu kali ini aku tidak akan patah semangat!  Itu adalah masukan buatku dan aku trus berlatih dan berlatih lagi . Dan jari jari kaki ku telah bisa menyesuaikan tuts² yg jauh dan aku telah bisa merasakan feel dari instrumen yg aku mainkan.
Dan pagi itu ntah kenapa perasaanku tidak enak aku sedikit pusing , tapi itu tidak membuatku berhenti latihan seperti biasa , dan tiba² keluar darah dari hidungku dan aku hanya meminta pelayanku untuk meletakkan kapas dihidungku dan itu segera membaik , malamnya aku telah berencana untuk menunjukan permainan pianoku kepada kefua orang tua ku . Sudah satu jam aku menunggu tiba² telpon berdering dan pelayanku mengangkatnya , dia berbicara ditelpon sambil memandangku dan matanya sedikit berkaca² . Aku bingung kenapa dia?  Dan aku bertanya " ada apa rhasiba? Apa ada yg salah?" Dia mengangguk dan berkata " herryy kedua orang tuamu ditembak oleh seorang penggemar gila , dan sekarang mereka ada dirumah sakit dalam keadaan kritis " dia mengatakannya sambil menangis .tiba² dunia terasa berhenti semuanya terhenti aku tak mendengar suara dari siapapun dan apa pun aku hanya diam tak bisa berbuat apa² , aku telah berlatih keras untuk menunjukan permainan pianoku, air mataku terjatuh . Aku pergi dari rumah dan berlari ke rumah sakit sendiri! Berlari seorang diri , aku tidak lagi memikirkan orang berkata apa, kenapa ada anak cacat dirumah artis populer?  Kenapa anak itu berlari sambil menangis? Aku hanya memikirkan keadaan orang tualu sekarang. Aku berlari didunia yg baru pertama kalinya aku injakan aku tak tau harus kemana ,pikiranku kusut dan aku tak tau dimana aku sekarang. Dan lagi² aku berfikir. Kenapa begini?  Kenapa?  Tanganku kau ambil ! Aku terlahir cacat seperti ini di keluarga artis populer! Orang tuaku pun kau ambil! Kenapa? Apa salahku ? Apakah salah kalau aku ada didunia ini?  Aku berteriak terduduk ditempat itu, aku butuh seseorang! Hai ibu yg ada dimimpiku! Dimana kau sekarang? Kenapa kau tidak memberiku semangat lagi seperti biasa?  Apakah kau telah bosan dengan anak cacat tak berguna sepertiku? , lagi lagi hanya kesunyian yg aku temui .ntah lah aku tak tau aku telah bosan dengan dunia ini,  bosan dengan apa yg telah ternyadi,  bosan dengan keadaanku yg sekarang . Tiba² seorang lelaki tua tapi tidak terlalu tua mendekatiku , "hey nak kenapa kau ku lihat dari tadi kau berteriak²" aku hanya menjawab dengan gelengan "sudah lah dunia memang begini kau tidak bisa menyalahkan sang pencipta lebih baik berusaha mengubah itu semua" lelaki itu memberiku smangat dan membuatku teringat akan piano yg akan ku mainkan.  "Pak aku bisa bermain piano,  apakah kau mau menampungku dirumahmu?" "Benarkah?bagaimana kau memainkannya? Baiklah mari " bapak itu menjawab sambil bertanya² tapi dengan raut muka yg ceria tanpa meremehkanku
. Dan akupun mengikuti lelaki tua itu hingga sampai didpn rumahnya tiba² terdengar suara teriakan anak² bukan hanya satu anak, 2 anak?  Oh tidak suara itu sangat banyak. Ada apa ini?  Aku curiga apakah dia orang baik/ jahat , aku pun masuk kerumahnya ,dan ternyata!  Aku salah menilai bapak itu! Ada banyak anak² disana , sangat banyak! dan kenapa mereka berteriak apakah kalian tau? Mereka dipaksa untuk bekerja, disambit,  dipukul oleh banyak lelaki yg badannya seperti vicking. Semua menatap kearahku garang,  aku ingin kabur tapi sudah terlambat,  lelaki tua yg membawaku kesini mengunci pintu masuk. Aku terjebak disini aku tak tau harus apa?  Aku yakin semua telah berakhir,  aku berakhir disini . Dan aku telah putus asa, otakku tak bisa berfikir hanya 1 jalan yg aku pikirkan mati damai sekarang / hidup disiksa tanpa kesenangan seperti anak lain. Aku pun memilih jalan pertama dan ku ambil pisau yg ada diatas meja dekat ku berdiri dan menusuk perutku sendiri. Akhir..  iya ini akhir dari hidupku,  akhir dari semuanya. Aku tak menyesal hidup didunia ini,  aku sangat senang bisa hidup walau tak sebahagia orang lain dan satu pelajaran yg aku terima. Orang² yg berada diluar yg seperti ku lihat dijendela kamarku tak semuanya bahagia , aku melupakan orang² yg barusan aku lihat mereka sangat menderita. Aku tau kenapa orang tuaku tak memperbolehkanku keluar mungkin karna ini. Maaf kan aku ibu ayah telah salah menilai kalian tapi aku sangat senang telah tau satu hal besar yg sangat berarti itu dan sekarang aku bisa bertemu kalian disurga dan hidup bahagia tanpa ada penganiayaan & kesedihan lagi . Terimakasih tuhan telah membuatku hidup didunia ini . Kau maha pencipta yg paling sempurna
By:jQueenn (Larasati Fadhlen)

No comments:

Post a Comment